Implementasikan Nawa Cita, Lulusan IPDN Disebar ke Perbatasan Negara Minimal Dua Tahun

By Admin

nusakini.com--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan jika 1.456 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXV Tahun 2018 telah mengikuti sistem Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan (Jarlatsuh) dengan penempatan di 8 Kampus IPDN selama 4 tahun.  

Dalam prosesnya, IPDN menggunakan pola Kumpul-Sebar-Kumpul. Dimana pada tingkat 1, muda praja wajib mengikuti pendidikan di Kampus Pusat Jatinangor, kedua madya praja dalan nindya praja disebar ke beberapa kampus IPDN di daerah. Yakni Kampus Bukit Tinggi, Kampus Pontianak, Kampus Mataram, Kampus Gowa, Kampus Jayapura, Kampus Manado dan Kampus Cilandak Jakarta. 

"Sebelum pelantikan para praja ini dikumpulkan kembali untuk proses kembali dan siap untuk diuji melalui proses ujian komprehensif dan ujian ujian untuk pengajaran pelatihan dan pengasuhannya," terang Mendagri dalam laporan tertulisnya yang dibacakan Rektor IPDN Ermaya Suradinata, Jumat (27/7)

Laporan itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam upacara Pelantikan 1.456 lulusan IPDN Angkatan XXV Tahun 2018 menjadi Pamong Praja Muda di Lapangan Parade Abdi Praja IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. 

Diungkapkan, seluruh praja selama menempuh pendidikan di Kampus Pelopor Revolusi Mental juga tiada hentinya dibekali teori-teori pemerintahan dan pembentukan sistem mengenai kepribadian mental.  

Pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL), praja terjun langsung dan hidup bersama masyarakat di pulau terluar, pegunungan, daerah perbatasan Negara dan daerah pedalaman. Dari Natuna, Bintan, Kepri, Sanggau, Skouw, Ketapang, Malinau, Tahuna, Sangihe, Asmat, Merauke, Atambua hingga ke Malaka. 

Pada saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejak tahun 2017 - 2018, para praja telah merenovasi dan membangun rumah baru yaitu 89 rumah masyarakat siap huni, merenovasi dua rumah ibadah, pembangunan 40 MCK, pembangunan 78 gapura, pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan antar kecamatan.  

Berikut pembuatan 3 perahu bermesin untuk masyarakat di kepulauan terpencil dan penanaman lebih dari 2.000 pohon produksi dan penataan administrasi kependudukan desa di 450 desa, penataan administrasi program dana desa serta bantuan buku dan alat tulis bagi siswa-siswi SD, SMP dan SMA di wilayah perbatasan pedalaman dan pulau terluar seluruh Indonesia.  

"IPDN juga terus meningkatkan kualitas kurikulum manajemen pendidikan dan penelitian untuk menghadapi pendidikan di era revolusi industri 4.10. Tujuannya adalah kelulusan dan hasil riset IPDN mampu menjadikan tantangan revolusi industri 4.10 ini sebagai peluang peningkatan kualitas pemerintahan di Indonesia," terang Ermaya. 

Ia lantas perbandingan 60 persen praktek dan 40 persen teori dalam rangka mengimbangi proses globalisasi dunia, kebutuhan pembangunan setiap Negara temasuk Indonesia. Dinamika perubahan ini harus diantisipasi setiap daerah. Tantangan ini menjadi peluang setiap daerah untuk membangun Indonesia dari masing-masing dari daerah yang dilaksanakan dari aparatur sipil Negara alumni IPDN. 

"Setelah diwisuda dan pelantikan, pamong praja muda hari ini akan ditempatkan pada poros provinsi daerah perbatasan, pegunungan, pedalaman dan pulau-pulau terluar dengan masa minimal 2 tahun, dengan tugas khusus melaksanakan Nawa Cita," kata Ermaya. 

Implementasi Nawa Cita dimaksud bertujuan untuk menghadirkan pemerintahan dalam kehidupan masyarakat, dekat dengan masyarakat dan melayani masyarakat dengan hati yang tulus dan penuh dedikasi atas dasar tanggung jawab yang tinggi dalam koridor poros pemerintahan dalam negeri. (p/ab)